Ketahui Ciri Awal Kanker Ada Benjolan dan Kanker Tidak Ada Benjolan

- 19 Oktober 2023, 13:41 WIB
Ilustrasi kanker payudara.
Ilustrasi kanker payudara. /Freepik/jcomp/

HARIAN BOGOR RAYA - Ada beberapa kejadian kanker yang tidak ada benjolan atau disebut non palpable breast cancer. Bahkan, umumnya orang tidak menyadari sudah mengalami kanker payudara. 

"Memang ciri-ciri awal adalah benjolan, pada pria juga sama biasanya benjolan. Tapi ada juga yang terdeteksi tanpa benjolan payudara yang disebut non palpable Breast Cancer yang ditemukan pada screening mamografi atau USG payudara," kata fokter spesialis bedah onkologi Rumah Sakit Kanker Dharmais, Dr. dr. Denni Joko Purwanto.

Ia meluruskan hal-hal berupa mitos seputar kanker payudara. Hal yang perlu diketahui masyarakat, salah satunya, kanker payudara tidak terjadi karena faktor keturunan.

Baca Juga: Dokter Ungkap Tiga Area Utama Perawatan Kanker

Faktor keturunan pada faktanya memberi sumbangan sebesar 5 persen dari kanker payudara. Pasalnya, lebih banyak kasus kanker payudara adalah sporadik. Hal itu tidak berhubungan dengan keturunan.

Kemudian, ada beberapa kebiasaan seperti menyimpan smartphone dikantung dekat payudara, penggunaan bra berkawat dan kebiasaan memakai deodoran. Keemuanya bukan penyebab atau pemicu kanker payudara.

Sementara, waktu yang tepat untuk melakukan deteksi dini kanker dengan pemeriksaan Sadari, sekitar beberapa hari atau seminggu setelah menstruasi. Pada rentang waktu ini, kondisi payudara Anda masih dalam kondisi normal.

Baca Juga: Hal Penting Soal Zat Karsinogenik Hingga Polusi Udara Sebabkan Kanker

Lakukan dengan cara bercermin, atau saat di kamar mandi, dengan gerakan melingkar mulai dari luar dekat ketiak hingga ke tengah puting menggunakan tiga jari utama, yaitu telunjuk, tengah, dan jari manis.

Rasakan apakah ada benjolan atau perubahan tekstur pada payudara yang sebelumnya tak pernah ada. Ia pun mengatakan, semua pria dan wanita memiliki risiko sama terkena kanker payudara, namun angka kejadian pada pria masih sedikit.

"Semua wanita maupun pria berisiko kanker payudara namun pria sangat sedikit. Oleh karena itu semua wanita harus melakukan 'Sadari'," ucap dr. Denni, dilansjr dari Antara.

Baca Juga: Penting! Gejala Kanker Pada Ginjal Sampai Saat Sudah Menyebar ke Organ Tubuh Lain

Berdasarkan artikel yang ditulis laman Dirjen Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan tahun 2022, pengertian pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) adalah cara termudah untuk mendeteksi kelainan pada ukuran, tekstur, serta bentuk payudara.

Denni juga menambahkan pemeriksaan ini juga bisa membantu deteksi dini kanker payudara, sehingga mengurangi risiko keparahannya dan mencegah terjadinya kanker.

Dokter lulusan Universitas Indonesia ini mengatakan prevalensi kejadian kanker payudara di Indonesia pada beberapa penelitian, rata-rata ada di usia 47 tahun.***

Editor: Maryam Purwoningrum

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah