Network
HARIAN BOGOR RAYA - Berhasil tidaknya pengobatan TBC adalah jika ada komunikasi dan edukasi tepat terkait tuberkulosis. Edukasi tuberkulosis itu mudah diterima masyarakat awam demi hilangnya stigma yang berkembang di masyarakat. Para mitra hingga komunitas harus terlibat di dalam edukasi tuberkulosis ini.
Berbagai poster, leaflet, iklan layanan masyarakat, posting di media sosial, dan lainnya terkait edukasi tuberkulosis menjadi bagian dari upaya pemerintah dalam pencegahan tuberkulosis. Demikian langkah pemerintah dalam menyebarkan informasi dan² edukasi tentang gejala dan pencegahan TBC.
Setelah itu, pasien TBC perlu diberikan pendampingan psikososial dari komunitas serta organisasi penyintas TBC.
Baca Juga: Indonesia Jadi Salah Satu Negara Sumbang Puluhan Persen Soal TBC
Tenaga kesehatan pun perlu diberikan edukasi mengenai pemberian terapi penyakit TBC. P³eningkatan kapasitas perlu digiatkan bagi kader yang mendampingi pasien TBC.
Ada berbagai upaya penanganan TBC oleh pemerintah. Contohnya imunisasi bagi bayi baru lahir, promosi perilaku hidup bersih dan sehat, pengembangan vaksin TBC.
Kemudian upaya-upaya lainnya termasuk surveilans di tempat-tempat berisiko tinggi penularan TBC seperti rumah tahanan, pesantren, penampungan, peningkatan kapasitas fasilitas kesehatan baik dari segi peralatan maupun sumber daya manusia, serta penguatan kerja sama dengan pemerintah daerah guna memantau progres capaian pengendalian TBC di masing-masing daerah.
Baca Juga: Peringati Hari TBC Sedunia, STPI: Perkiraan 120 Juta Orang di Indonesia Terkena TBC Laten
Penyakit TBC sendiri tidak hanya berdampak pada aspek kesehatan, tetapi juga aspek psiko-sosial-ekonomi.
