Peneliti Ungkap Soal Alpukat dan Risiko Penyakit Jantung Hingga Ginjal

- 27 Maret 2024, 11:18 WIB
Ilustrasi Alpukat.
Ilustrasi Alpukat. /Pixabay / FoodieFactor

HARIAN BOGOR RAYA - Risiko kondisi terkena penyakit jantung, diabetes tipe dua, dan penyakit ginjal bisa disebabkan karena kualitas diet yang rendah. Dan berdasarkan catatan para peneliti, peserta yang konsumsi alpukat setiap hari mempunyai ketaatan yang lebih baik terhadap pedoman makanan.

"Dengan meningkatkan kepatuhan orang terhadap pedoman makanan, kita dapat membantu mengurangi risiko mereka terkena kondisi kronis dan memperpanjang harapan hidup yang sehat. Dalam studi seperti ini, kita dapat menemukan cara berbasis makanan untuk meningkatkan kualitas diet, tetapi strategi perilaku juga diperlukan untuk membantu orang mematuhi pedoman makanan dan mengurangi risiko penyakit kronis," kata Pimpinam Studi terkait buah alpukat, Kristina Petersen..

Walau peningkatan kualitas diet bukan temuan yang mengejutkan, para peneliti memahami bagaimana peserta bisa mencapainya.

Baca Juga: 5 Manfaat Buah Alpukat untuk Mempercantik Kulit Wajah Anda

"Kami menentukan bahwa peserta menggunakan alpukat sebagai pengganti beberapa makanan yang tinggi dalam gandum olahan dan sodium. Dalam studi kami, kami mengklasifikasikan alpukat sebagai sayuran dan memang melihat peningkatan konsumsi sayuran yang disebabkan oleh asupan alpukat, tetapi juga peserta menggunakan alpukat untuk menggantikan beberapa pilihan yang tidak sehat," ujarnya.

Peneliti dari sebuah studi terbaru telah merekomendasikan untuk memasukkan buah alpukat makanan kaya nutrisi ke dalam diet harian karena dapat membantu meningkatkan kualitas diet secara keseluruhan.

Alpukat yang dikenal karena sifat anti-inflamasi dan baik untuk kesehatan jantungnya.

Baca Juga: Studi Ungkap Antara Diet Nabati dan Sleep Apnea

Dikutip dari Medical Daily melalui Antara, para peneliti dari Departemen Ilmu Gizi Penn State mengkaji bagaimana intervensi berbasis makanan yang melibatkan satu alpukat setiap hari dapat membantu mengatasi rendahnya kualitas diet yang merupakan faktor risiko yang terkait dengan banyak penyakit.

Alpukat adalah makanan kaya nutrisi, mengandung banyak serat dan nutrisi penting lainnya. Kami ingin melihat apakah asupan rutin makanan ini akan menyebabkan peningkatan kualitas diet.

Penelitian observasional sebelumnya menunjukkan bahwa konsumen alpukat memiliki kualitas diet yang lebih tinggi daripada non-konsumen. Jadi, kami mengembangkan studi ini untuk menentukan apakah ada hubungan sebab-akibat antara konsumsi alpukat dan kualitas diet secara keseluruhan," katanya.

Baca Juga: Sahur Bukan Hanya Sekedar Kenyang, Perhatikan Nutrisi Agar Puasa Anda Lancar

Uji coba melibatkan 1.008 peserta dengan obesitas abdominal yang dibagi menjadi dua kelompok. Satu kelompok menjaga diet mereka seperti biasa dan membatasi konsumsi alpukat, sedangkan kelompok lainnya memasukkan satu alpukat per hari ke dalam diet mereka selama 26 minggu.

Melalui wawancara telepon sebelum studi dan pada beberapa titik selama periode uji coba, para peneliti menilai asupan makanan peserta dalam 24 jam sebelumnya. Dengan menggunakan Indeks Makanan Sehat, para ahli memeriksa seberapa baik peserta tersebut mematuhi Pedoman Makanan untuk Amerika, yang digunakan sebagai ukuran kualitas diet secara keseluruhan.***

Editor: Maryam Purwoningrum

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x