Pada studi tersebut, tikus dibagi menjadi lima kelompok. Setiap kelompok diberi makanan standar saja atau makanan standar yang disertai dengan 0,1 ml per hari minyak wijen yang tidak dipanaskan, minyak bunga matahari yang tidak dipanaskan, minyak wijen yang dipanaskan ulang, atau minyak bunga matahari yang dipanaskan ulang selama 30 hari.
Tikus yang mengonsumsi minyak wijen atau bunga matahari yang dipanaskan ulang mengalami peningkatan stres oksidatif dan peradangan di hati.
Baca Juga: Update, Ini Batas Penjualan Minyak Goreng Rakyat 'Minyakita'
Mereka juga mengalami kerusakan signifikan pada usus besar dan perubahan terkait pada endotoksin dan lipopolisakarida, racun yang dilepaskan dari bakteri tertentu.***