Sebuah Rujukan Studi Ungkap Soal Anak Terpapar Asap Rokok

- 12 Januari 2024, 15:36 WIB
Ilustrasi rokok elektrik.
Ilustrasi rokok elektrik. /ANTARA

HARIAN BOGOR RAYA - Sebuah rujukan studi menyebut, anak terpapar asap rokok itu kemungkinannya empat kali lebih tinggi kemungkinan dia dibawa ke Instalasi Gawat Darurat karena gangguan pernapasan.

Soal rokok elektrik atau vape, tidak juga lebih aman. Beragam studi memperlihatkan rokok elektrik meningkatkan kerentanan terhadap masalah kesehatan khususnya pneumonia hingga kanker. Demikian diungkap Guru Besar Bidang Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Prof Dr. dr. Agus Dwi Susanto.

Ia berpendapat, rokok elektrik atau vape sama halnya dengan asap rokok konvensional, mengandung partikel halus disebut partikulat yang merangsang terjadinya iritasi dan menginduksi peradangan pada tubuh.

Baca Juga: Pahami Kandungan Pada Rokok Elektrik, Termasuk Karsinogen

Selain itu, rokok elektrik juga mengeluarkan asap atau disebut uap yang tampak jauh lebih banyak ketimbang rokok konvensional. Bayi dan anak kecil mempunyai risiko lebih besar terkena paparan asap atau uap rokok dibandingkan orang dewasa karena aktivitas seperti merangkak dan memasukkan benda-benda non-makanan ke dalam mulut mereka. Mereka juga cenderung menghabiskan lebih banyak waktu di dalam ruangan.

Bila muncul pertanyaan tentang apa yang menyebabkan polusi terbesar di rumah tangga, maka asap rokok menjadi jawabannya dan ini diakui dokter sekaligus staf pengajar Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Dr. dr. Nastiti Kaswandani.

Asap ini meninggalkan residu (third hand smoke) atau bahan kimia pada rambut, kulit, peralatan rumah tangga khususnya berbahan kain semisal gorden, sofa, lalu meja, pakaian yang dikenakan saat merokok dan lainnya.

Baca Juga: Bahaya Jangka Panjang Vape Bagi Kesehatan, Australia Akan Melarang Impor Rokok Elektrik Ini Pada Tahun Depan

Residu tidak bisa mudah hilang dengan membuka jendela menyalakan kipas angin, sehingga menempatkan anak yang tinggal dengan perokok lebih banyak sakit dibandingkan dengan anak di lingkungan rumah tanpa perokok.

Halaman:

Editor: Maryam Purwoningrum

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x