Cegah Penyebaran Terjangkitnya Pneumonia, Perdokhi Ungkap Pentingnya Kolaborasi

- 7 April 2023, 11:09 WIB
Ilustrasi umrah
Ilustrasi umrah /HaticeEROL/Pixabay

HARIAN BOGOR RAYA - Ketua Bidang Media Massa dan Komunikasi Publik, DPP Silaturahmi Haji dan Umrah Indonesia Abdul Ghofar tekankan kolaborasi pemangku kepentingan dalam penyelenggaraan ibadah umrah demi mencegah penyebaran terjangkitnya pneumonia.

Kemasalahatan umat dan keselamatan jemaah umrah itu tanggung jawab seluruh pihak, baik jemaah itu sendiri, ustad, muthawif, travel agent, layanan kesehatan, dan lain sebagainya.

"Protokol kesehatan, salah satunya vaksinasi pneumonia, harus disadari sebagai hal yang esensial dan perlu dibangun demi kenyamanan rangkaian proses ibadah," kata perwakilan Perdokhi, Prof. Dr. dr. Iris Rengganis, Sp.PD-KAI, dilansir dari Antara.

Baca Juga: Kabar Terbaru Kecelakaan Bus Pengangkut Jamaah Umrah di Arab Saudi

Secara umum, pneumonia termasuk dalam 10 penyebab kematian utama di Indonesia. Kelompok penyintas COVID-19 pada era pandemi lalu bahkan memiliki risiko yang lebih tinggi untuk terpapar karena kondisi paru-paru dan saluran pernapasan yang tidak lagi prima. 

Perhimpunan Kedokteran Haji Indonesia (Perdokhi) mengingatkan pentingnya pemberian vaksin pneumonia bagi para calon jemaah umrah Indonesia yang ingin beribadah di Tanah Suci.

"Vaksinasi pneumonia berperan penting untuk memberikan imunitas bagi para calon jemaah umrah Indonesia di Tanah Suci," kata perwakilan Perdokhi, Prof. Dr. dr. Iris Rengganis, Sp.PD-KAI dalam pernyataan di Jakarta, Jumat.

Baca Juga: Ini Kabar Baik Soal Paspor untuk Jemaah Umrah dan Haji Khusus

Ia mengatakan pemberian vaksin tersebut bisa memberikan kekebalan dan mengurangi potensi tertular dari infeksi bakteri, virus maupun jamur yang berbahaya selama melaksanakan umrah.

"Hanya dengan vaksinasi saja, kita bisa menurunkan risiko penularan hingga 2,1 sampai 2,2 kali lipat lebih efektif," kata Dokter Spesialis Penyakit Dalam tersebut.

Lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini juga meyakinkan bahwa vaksinasi pneumonia ini telah terbukti efikasinya oleh BPOM sehingga aman diberikan dan tidak memberikan efek samping kepada calon jemaah umrah di Tanah Suci.

Baca Juga: Otoritas Saudi Perpanjang Visa Umrah Jadi 90 Hari Hingga Izin Masuk Kerajaan

Berdasarkan data dari Sistem Komputerisasi Pengelolaan Terpadu Umrah dan Haji Khusus (SISKOPATUH) Kementerian Agama per Desember 2022, jumlah jemaah umrah Indonesia setidaknya mencapai 957.016 dari seluruh data agregat global.

Sebagian besar mayoritas jemaah umrah Indonesia tersebut masuk dalam kategori profil berisiko karena usianya yang tergolong tua, serta memiliki penyakit penyerta atau komorbid.

Sementara itu, Pusat Kesehatan Haji Sekjen Kementerian Kesehatan pada 2019 menyatakan, salah satu penyakit pernapasan menular yang paling banyak ditemukan di kalangan jemaah Indonesia di Tanah Suci adalah pneumonia.

Baca Juga: Kemenag RI Sambut Baik Skema Baru Untuk Pengurusan Paspor Umroh dan Haji Khusus

Penyakit ini menyebabkan adanya peradangan akut jaringan paru yang disebabkan oleh mikroorganisme seperti bakteri, jamur, dan virus yang mengakibatkan kantung udara dalam paru-paru dipenuhi cairan atau nanah, sehingga membuat penderitanya sulit bernafas.

Proses penularan penyakit ini juga terbilang cepat, karena hanya melalui percikan penderita saat batuk atau bersin, serta diperburuk dengan kondisi yang ramai dan kurang kondusif.

Perwakilan Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (Papdi) Dr. dr. Sukamto Koesnoe, SpPD, K-AI, FINASIM menambahkan paru-paru merupakan organ tubuh yang sangat esensial sehingga fungsi yang tak lagi prima akibat terpapar bakteri bisa mengancam nyawa manusia.

Baca Juga: Ini Kabar Baik Soal Paspor untuk Jemaah Umrah dan Haji Khusus

"Terlebih mayoritas jemaah umrah Indonesia memiliki profil risiko tinggi secara usia dan penyakit komorbid. Diperlukan sebuah mitigasi protokol kesehatan, salah satunya lewat vaksinasi lengkap, seperti vaksinasi pneumonia," katanya.***

Editor: Maryam Purwoningrum


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah