Network
HARIAN BOGOR RAYA - Perdana Menteri Qatar, Sheikh Mohammed Bin Abdulrahman al-Thani, dalam konferensi pers di Doha menyebut soal konflik Israel-Palestina, hambatan utama untuk kesepakatan saat ini "sangat kecil,". Hal itu mengingat sebagian besar masalah yang tersisa adalah soal "praktis dan logistik".
Masih soal konflik Israel-Palestina, kemudian, pejabat Gedung Putih menyebut, perundingan yang "sangat rumit dan sangat sensitif" itu mengalami kemajuan.
Pembicaraan itu pun bertepatan dengan persiapan Israel memperluas serangan kepada pejuang Hamas hingga bagian selatan Gaza, ditandai dengan meningkatnya serangan udara kepada sasaran-sasaran yang dianggap Israel sebagai sarang pejuang Hamas.
Baca Juga: Pengungsi di Sekolah Al Fakhoura Jabalia Gaza jadi Sasaran Serangan Militer Israel
Namun, sekutu utama Israel, Amerika Serikat, memperingatkan pada Minggu agar tidak memulai operasi tempur di wilayah selatan sampai para perencana militer mempertimbangkan keselamatan warga sipil Palestina.
Sementara, penduduk Gaza yang mengalami trauma berpindah-pindah sejak awal perang, berlindung di rumah sakit atau berjalan tertatih-tatih dari utara ke selatan, dalam beberapa kesempatan terpaksa kembali lagi demi menghindari serangan.
Pemerintahan Hamas di Gaza mengatakan sedikitnya 13.000 warga Palestina tewas akibat pemboman Israel, termasuk sedikitnya 5.500 anak-anak.
Baca Juga: Viral! A Letter To America, Surat Osama bin Laden di TikTok, Ungkap Kejahatan AS di Palestina
Jumlah korban warga sipil di Gaza "sangat mengejutkan dan tidak dapat diterima," kata Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, yang kembali menyerukan gencatan senjata kemanusiaan segera pada Minggu.
