TikToker Palestina Kisahkan Perjuangannya dan Kondisi di Gaza Utara

- 3 Maret 2024, 08:47 WIB
Konduisi dan TikToker Palestina
Konduisi dan TikToker Palestina /Asmar, Younis, Rana

HARIAN BOGOR RAYA - Muhammad Younis, adalah salah satu pemuda asal Gaza, Palestina, membagikan pengalamannya sebagai aktivis Palestina di Indonesia. Melalui platform media sosial TikTok, ia mengaku kerap memberikan edukasi terkait Palestina hingga mengumpulkan donasi bagi Palestina. 

"Awalnya, saya mencoba mencari cara untuk membantu keluarga saya di Palestina karena perang, kelangkaan pangan dan obat-obatan, serta mahalnya harga. Hal ini membuat saya berpikir untuk mencoba membantu dengan mengajak masyarakat di Gaza untuk membuat akun di Tiktok dan masuk melalui fitur guest di Live Tiktok. Ini idenya," beber pria yang mengaku masih lajang ini.

Tambahnya, hal itu tidak ada sebelum perang, namun ia berpikir untuk mencoba menggunakannya di awal perang 7 Oktober 2023 lalu.

Baca Juga: Para Pakar Ungkap Kesepakatan Soal Banyaknya Korban Sipil di Gaza

"Pada hari-hari pertama setelah saya siaran langsung di Tiktok, lalu ada orang dari Gaza yang masuk meminta bantuan, dan inilah awal mula saya sebagai orang pertama yang melakukan siaran langsung untuk membantu warga Palestina sekaligus berbicara tentang Palestina melalui siaran langsung di TikTok," aku pemilik akun TikTok @mo7ammed.younis9 ini.

Pria TikToker asal Khan Younis ini menyebut, ada banyak kesulitan dan tantangan yang secara pribadi ia hadapi saat melakukan siaran langsung di platform TikTok. Kesulitan pertama adalah TikTok merupakan platform yang sangat sensitif dan memiliki batasan yang ketat, serta membatasi konten Palestina dengan cara yang sangat signifikan. 

"TikTok menolak untuk mempromosikan konten Palestina dan menghapus banyak postingan yang saya unduh di platform tersebut, dan Tiktok sebelumnya telah mengurangi jumlah penayangan postingan saya dan mengurangi akses ke banyak orang dan pengikut. Dua akun saya ditutup selama perang di Gaza karena seruan mereka untuk menghentikan perang dan mengungkap kejahatan pendudukan Israel, dan seruan untuk membawa bantuan ke Palestina, khususnya ke Gaza," lanjutnya.

Baca Juga: Kisah Asmar, Pemuda Palestina Pengajar Tajwid Alquran Bagi Warganet Asia Tenggara di TikTok

Ia pun mengungkap pembelajaran dari pengalaman pribadinya itu dalam fitur siaran langsung di TikTok dimana menampilkan konten-konten Palestina, dan mengundang masyarakat Asia Tenggara. Ia mengaku belajar banyak bahwa konten yang ia sajikan diridhai Allah dan meningkatkan rasa hormat masyarakat terhadap dirinya.

"Saya belajar bagaimana menjadi pendukung isu-isu Islam. Hal ini akan memakan banyak biaya, dan semoga Allah menjadi alasan penutupan akun media sosial saya, dan ini benar-benar terjadi pada saya setelah dua akun Tiktok saya ditutup karena konten eksplisit yang saya berikan," katanya.

Ia pun mengaku belajar untuk menjadi pembela kebenaran dan tidak menyerah dalam menghadapi pelecehan yang menimpa saya di platform media sosial. Di sisi lain, jelasnya, banyak juga yang mengaku demikian. 

Baca Juga: Doctors Worldwide Ungkap Kondisi Layanan Kesehatan di Gaza

"Dengan menjadi selebriti dan membantu Palestina, namun mereka takut akun mereka dihapus dan dilecehkan, sama seperti ketakutan seorang ibu terhadap bayi laki-lakinya," akunya.

Ia pun mengungkap harapannya di masa depan, yakni menemukan momen dimana negaranya, Palestina, dalam kondisi terbaik dan perang benar-benar berakhir setelah adanya perampasan hak-hak warga Palestina yang hilang lantaran pendudukan.

"Juga dirampok oleh hukum internasional imajiner dalam hal berhubungan dengan Palestina saja. Karena mereka tidak mendukung tujuan tersebut dengan cara apapun, namun malah menambah penderitaan rakyat Palestina di negaranya dan di luar negaranya. Dan perang di Gaza ini adalah contoh terbesar yang dikeluarkan oleh hukum internasional. PBB terhadap Palestina hanyalah slogan-slogan yang tidak menghilangkan dahaga mereka yang haus," beberapa lagi.

Baca Juga: Amerika Serikat Blak-blakan Soal Diplomasi dan Negosiasi Terkait Serangan Israel di Gaza

Ia pun mengaku melakukan semua ini karena Allah dan kemudian demi negara Palestina, keluarganya, teman-temannya, dan saudara sebangsanya, demi kebenaran. Ia mengaku melakukannya melalui platform media sosial TikTok miliknya dimana menjadi tugasnya.

"Setiap orang bebas bisa membantu dan memberi dukungan bagi negaranya, tetapi banyak sekali yang menyalahgunakan bidang ini demi ketenaran dan uang, dan semua itu berdampak buruk terhadap masalah Palestina, apalagi di hadapan bangsa lain. Negara-negara pendukung Palestina, dan perjuangan yang saya lakukan ini adalah contoh bahwa persoalan Palestina tidak bisa diubah atau dipecah belah," jelasnya.

Sejauh ini, ia secara pribadi telah kehilangan rumah di Gaza yang dihancurkan oleh penjajah Israel dan membuat keluarganya terpaksa mengungsi. Ia pun mengaku kehilangan beberapa teman dekat di sana, dan kehilangan akun media sosial tempatnya biasa membicarakan apa yang terjadi di Palestina secara detail.

Baca Juga: Israel Lakukan Genosida di Gaza Palestina, Ma'ruf Amin Beri Ketegasan

"Oleh karena itu, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada orang-orang yang membantu kami dan perjuangan Palestina serta mendampingi kami dan memberikan dampak besar dalam membantu rakyat Palestina melalui donasi dan memberikan dukungan material dan moral, dan saya secara khusus menyebutkan di sini Indonesia, Malaysia, Singapura, dan negara-negara lain yang mempunyai pengaruh besar dalam jalur bantuan dan dukungan untuk mencapai Gaza. Oleh karena itu, saya juga berterima kasih kepada semua orang yang membantu kami dan berkontribusi bersama kami dalam menyebarkan berita kebenaran. Semoga Allah memberkati Anda semua," tutupnya.

 

Pejuang TikTok dari Palestina

Syaikh Asmar
Syaikh Asmar Asmar for Harian Bogor Raya

Sementara, Asmar, pemuda dari Hebron, West Bank, mengaku akan memperjuangkan program membuat makanan bagi orang Gaza Utara bersama Rana Talall. 

"Bagaimana caranya? Kami mengumpulkan donasi melalui akun di TikTok. Seperti akun Abu Sajed membuat makanan untuk orang-orang di Rafah. Lalu Rana Tallal akan membuat makanan di Gaza Utara," jelas TikToker dengan akun @bebo.asmar ini.

Baca Juga: GENOSIDA Makin Keji! Israel Rudal Warga Palestina Lagi Antre Bantuan Makanan

Ia mengaku bahwa sebentar lagi Ramadhan akan datang.. Rencananya, setiap hari akan membuat makanan di tempat-tempat berbeda (di Gaza, red) dan harus mengumpulkan 4000 dolar untuk makanan untuk 4000 keluarga.

Kondisi Gaza Utara

Kondisi di sekitar Gaza Utara
Kondisi di sekitar Gaza Utara Rana Tallal for Harian Bogor Raya

Senada, Rana Tallal pun mengungkap harapan kepada seluruh muslim dan masyarakat di dunia agar lebih memperhatikan dan membantu masyarakat di Gaza, terutama kalangan anak-anak. 

"Saya ingin bisa lebih membantu banyak orang di Gaza Utara dan mendapatkan bantuan melalui platform TikTok. Sebab, banyak orang di Gaza Utara susah untuk makan. Bahkan banyak kebutuhan untuk kalangan anak-anak dan bayi, seperti susu, pampers. Situasi di sini sangat sulit, sangat dingin, dan sangat membutuhkan bantuan," bebernya. 

https://vt.tiktok.com/ZSFA4C4K6/

Lebih dari 2000 keluarga tinggal, katanya, di tenda atau kemah di Gaza Utara dan tidak punya apa-apa. Dan Rana berharap bisa memasak makanan untuk lebih dari 1 keluarga di wilayahnya.***

Editor: Maryam Purwoningrum


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x