Tujuan Penghitungan Kebutuhan Energi Per Kilogram Berat Badan Berdasarkan Aktivitas Versi Dokter

10 Juli 2023, 20:00 WIB
ilustrasi energi dari minum air /Andrea Picquaido/Andrea Piacquaido

HARIAN BOGOR RAYA - Tujuan penghitungan kebutuhan energi per kilogram berat badan berdasarkan aktivitas adalah guna menjaga keseimbangan asupan energi yang masuk ke tubuh dan pengeluaran atau pembakaran energi melalui aktivitas keseharian.

Jika asupan energi yang masuk ke tubuh berlebihan dan tidak seimbang dengan yang dikeluarkan,maka, akan terjadi penumpukan lemak dalam tubuh dan bisa menyebabkan kegemukan atau obesitas.

"Masalahnya, zaman sekarang sangat mudah membeli makanan. Semua jenis makanan yang ada bisa (dibeli) online dengan berbagai macam variasinya. Kemudian, makanan enak itu yang manis-manis dan mengandung lemak tinggi sehingga, input-nya akan menjadi tinggi," ujar dokter spesialis penyakit dalam dari Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia-Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Dr. dr. Em Yunir, terkait energi.

Baca Juga: Manfaat Nasi Putih Selain Sumber Energi Namun Perlu Diketahui Juga Efek Sampingnya Cek Apa Saja

Jika seseorang kurang beraktivitas fisik, tetapi asupan kalori banyak, kalori itu tidak terbuang. Dalam jangka panjang, kata Yunir, kelebihan input makanan atau kalori menyebabkan penumpukan lemak di dalam tubuh

"Kelebihan makan sebesar 500 kalori, dalam satu bulan bisa menumpuk sel lemak sekitar 2 kilogram," kata Yunir melanjutkan.

Kemudian ketika seseorang mulai mengalami kegemukan, sel-sel lemak yang menumpuk akan mengeluarkan zat beracun yang dapat menyebabkan peradangan.

Baca Juga: Menjaga Ketahanan Energi Nasional Anggota Komisi VI DPR RI Jon Erizal Sosialikan Peran Pertamina Hulu Energi

"Jadi, dalam sistem tubuh kita, terjadi peradangan yang meluas, yang menyebabkan insulin tidak maksimal, kemudian hormon leptin juga menjadi menurun fungsinya, ada keracunan yang disebut sebagai lipotoxicity, kolesterol tinggi, dan beberapa hal yang menyebabkan risiko diabetes menjadi lebih besar," kata Yunir.

Ia pun membagikan cara praktis menghitung kebutuhan energi berdasarkan aktivitas untuk mencegah obesitas.

Pengurus Perhimpunan Ahli Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) itu menjelaskan menghitung kebutuhan energi berdasarkan aktivitas mula-mula harus disesuaikan dengan tinggi badan dan berat badan yang dimiliki saat ini.

Baca Juga: Saran Penting Penggunaan Lampu LED Demi Suasana Nyaman dan Hemat Energi

"Jadi, kita lihat karakternya, kita bisa lihat apakah penampilannya gemuk, normal, atau kurus," katanya, dilansir dari Antara.

Untuk mengetahui berat badan kurus, normal, atau gemuk, dapat dilakukan dengan menghitung Body Mass Index (BMI) atau Indeks Massa Tubuh (IMT). Caranya, berat badan dalam kilogram dibagi kuadrat tinggi badan dalam meter.

Jika BMI kurang dari 18,5, maka statusnya adalah kekurangan berat badan (kurus). Sedangkan jika BMI 18,5 hingga 24,9 adalah ideal, dan jika BMI 25 hingga 29,9 adalah kelebihan berat badan (gemuk).

Baca Juga: Deretan Makanan Tunjang Energi Sepanjang Puasa Ramadan

Yunir mengatakan orang yang memiliki badan gemuk membutuhkan 20-25 kalori per kilogram berat badan jika dia menjalani aktivitas ringan, kemudian 30 kalori per kilogram berat badan jika aktivitas sedang, dan 35 kalori per kilogram berat badan jika aktivitas berat.

Sedangkan orang yang memiliki berat badan normal atau ideal membutuhkan 30 kalori per kilogram berat badan jika beraktivitas ringan, 35 kalori per kilogram berat badan jika beraktivitas sedang, dan 40 kalori per kilogram berat badan jika beraktivitas berat.

Sementara itu, orang dengan berat badan kurus membutuhkan 35 kalori per kilogram berat badan jika beraktivitas ringan, 40 kalori per kilogram berat badan jika beraktivitas sedang, dan 40-50 kalori per kilogram berat badan jika beraktivitas berat.

Baca Juga: Pengaruh Konsumsi Tinggi Lemak dan Gula Serta Kualitas Tidur

Untuk menghitung kebutuhan energi, kalikan berat badan dengan kebutuhan kalori berdasarkan aktivitas dan kategori status berat badan.

"Contoh, orang dengan tinggi badan 160 centimeter, berat badan ideal 54 kilogram, aktivitasnya ringan. Sehingga untuk aktivitas dia sehari-hari sebenarnya cukup kalau dia makan 1.700 kalori sehari (54x30=1.620, dibulatkan jadi 1.700)," kata Yunir menjelaskan.***

Editor: Maryam Purwoningrum

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler