Orangtua Harus Paham! Pemakaian Blender Demi Melumat MPASI untuk Bayi

1 Februari 2024, 23:26 WIB
Ilustrasi Bayi /Pexels/Pixabay/

HARIAN BOGOR RAYA - Bayi tidak suka makanan yang lunak, kental, dan tidak cair. Sementara, pemakian blender demi melumat MPASI menjadikan tekstur MPASI terlalu cair.

Ada anjuran agar para ibu bisa meracik MPASI memakai metode ulek dan saring, sebagaimana yang direkomendasikan dalam Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) yang dibagikan oleh pemerintah.

"Kenapa ulek saring? Kenapa di buku KIA ditulisnya ulek saring? Karena begitu kalian ulek saring, maka serat yang tidak larut, itu akan tertinggal di atas saringan," ujar Ahli Gizi Masyarakat, Dr dr Tan Shot Yen.

Baca Juga: Pakar Mengatakan Makan Buah Kiwi Tingkatan Kesehatan Mental Dalam 4 Hari, Begini Paparnya

Menurut Tan, serat yang tidak larut penting untuk dikonsumsi bayi agar bayi dapat buang air dengan lancar dan tidak sembelit.

"Nah, kalau anda pakai blender, itu mau serat larut, serat tidak larut, itu tertelan sama anaknya. Padahal serat yang tidak larut itu penting banget," tambahnya.

Ia pun mengimbau kepada para orangtua untuk tidak menggunakan blender dalam membuat Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI) karena dapat berisiko terjadi diare pada bayi.

Baca Juga: Pentingnya Pemberian ASI Eksklusif Hingga Risiko Terkena Pneumonia

"Jadi seperti pepaya dikerok, pisang dikerok. Nah ini dia, tidak menggunakan blender atau juicer, kenapa? risiko diare," katanya dalam diskusi mengenai MPASI yang diikuti secara daring di Jakarta, Kamis.

Tan menjelaskan pergantian perkakas makanan dalam menyiapkan MPASI untuk bayi dapat mengakibatkan risiko makanan menjadi terkontaminasi, terlebih pada bayi yang masih sensitif dan baru belajar untuk makan.

"Jadi alangkah baiknya kalau misalnya kita pakai pepaya, itu kan dibelah, satu-satunya alat yang kita pakai cuma sendok bayi. Kerok, suap, kerok, suap. Begitu pula dengan dengan pisang," tambahnya.***

Editor: Maryam Purwoningrum

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler