Penting Bagi Orangtua untuk Cek Tekanan Darah Anak, Simak Anjurannya

6 Februari 2024, 19:18 WIB
Foto Ilustrasi : Tekanan Darah Tinggi dan Cara Mencegahnya /

HARIAN BOGOR RAYA - Ada penekanan terkait pengecekan tekanan darah. Penekanan itu adalah agar Anda sebagai orangtua paham akan pentingnya pemantauan kesehatan anak sejak dini.

Anda sebagai orangtua perlu melakukan pengecekan tekanan darah setiap tahun sejak anak Anda memiliki usia tiga tahun. Itu anjuran kepada anak-anak dengan faktor risiko.

"Pokoknya screening di usia tiga tahun. Itu diukur kalau aman ya sudah tenang. Tapi kalau di usia tiga tahun dengan faktor risiko, itu dianjurkan setiap tahun sekali screening," kata anggota Unit Kerja Koordinasi (UKK) Nefrologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Dr. dr. Heru Muryawan, masih terkait tekanan darah.

Baca Juga: Sayuran yang Perlu Dihindari dan Cara Membuat Rebusan Daun Salam untuk Hipertensi

Bukan hanya masalah kesehatan anak, hipertensi pada masa anak-anak memiliki dampak pada kesehatan dewasa. Jika tidak ditangani dengan baik, kata Heru, hipertensi pada anak bisa berlanjut hingga dewasa.

Dalam menanggulangi faktor risiko, Heru menyarankan untuk melakukan modifikasi gaya hidup, seperti menurunkan berat badan untuk anak yang mengalami obesitas, mengadopsi diet rendah lemak dan garam, serta memberikan ASI eksklusif pada bayi.

"Lalu juga asupan makanan yang mengandung kalium dan kalsium. Tapi tidak usah dipikirkan karena kalau makanan itu sudah sesuai dengan makanan yang kita makan, ada lemak, ada protein, ada sayur, ada protein hewani, ada karbohidrat itu sudah cukup. Yang terakhir olahraga teratur," jelas dia. 

Baca Juga: 10 Ciri-ciri Penyakit Darah Tinggi atau Hipertensi

Ia pun mengingatkan, penyakit tekanan darah tinggi tidak hanya menyerang orang dewasa, tetapi juga anak-anak.

Dia menjelaskan bahwa terdapat sejumlah faktor risiko hipertensi pada anak, mulai dari faktor keturunan hingga obesitas.

"Kalau faktor risiko pada anak itu keturunan misalnya kalau ada keluarganya sakit hipertensi, biasanya itu pada anak-anaknya atau keturunannya bisa, bisa iya bisa tidak. Tapi bisa terjadi hipertensi," kata Heru, dilansir dari Antara.

Baca Juga: Rekomendasi Penting Bagi Individu Dengan Hipertensi

Heru mengatakan anak-anak yang memiliki riwayat keluarga dengan tekanan darah tinggi berisiko mengalami kondisi serupa. Selain itu, penyakit jantung bawaan, kurangnya aktivitas fisik, dan konsumsi garam, lemak, serta gula berlebihan juga dapat memicu hipertensi pada anak.

Heru juga mengingatkan bahwa anak-anak yang mengalami obesitas memiliki kecenderungan untuk mengalami hipertensi. Begitu juga dengan anak berat lahir rendah yang kemudian diberi makanan berlebihan, hal ini dapat meningkatkan risiko hipertensi pada usia dini.

"Jadi waspada apabila ada risiko yaitu ada obesitas, ada riwayat keluarga, ada berat lahir rendah ini harus waspada," pesan dia.

Baca Juga: Saran Penting Pasien Hipertensi Demi Jaga Berat Badan Sehat

Adapun terkait faktor penyebab, kata dia, sebanyak 97,5 persen hipertensi pada anak disebabkan karena penyakit ginjal. Sementara penyebab lainnya antara lain penyakit jantung dan pembuluh darah, penyakit syaraf, penyakit hormon, serta penyakit psikologis.***

Editor: Maryam Purwoningrum

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler