Penelitian Ungkap Hal Penting Soal Batuk

16 Februari 2024, 22:17 WIB
Ilustrasi batuk / Cara Cepat Meredakan dan Menyembuhkan Batuk /Benzoix/Freepik

HARIAN BOGOR RAYA - Para peneliti mengungkap soal batuk, yakni, studi menunjukkan kurangnya bukti jelas yang mendukung efektivitas kortikosteroid inhalasi, bronkodilator, dan obat oral dalam mengobati batuk pasca-infeksi.

Peneliti menjelaskan, sebagian besar studi menunjukkan, batuk cenderung sembuh dengan sendirinya tanpa obat. Selain ada fakta, obat-obatan ini bisa memiliki efek samping dan memakan biaya. Pemakaian inhaler pun melepaskan gas yang berkontribusi pada perubahan iklim.

Setiap batuk yang berlangsung lebih dari delapan minggu dianggap kronis. Hal itu pun memerlukan penilaian lebih lanjut guna menyingkirkan kondisi, seperti asma atau PPOK.

Baca Juga: Beberapa Bahan Alami dan Obat Tradisional Bisa Atasi Batuk dan Flu

Termasuk menjadi perhatian saat ada tanda-tanda seperti hemoptisis (batuk darah), gejala sistemik (seperti demam, menggigil, dan nyeri tubuh), kesulitan menelan, sesak napas, atau serak.

Dan dalam beberapa kasus, investigasi tambahan diperlukan. Hal itu umumnya melibatkan radiografi dada. Individu dengan pneumonia berulang atau riwayat merokok yang berkepanjangan perlu mencari perhatian medis jika mereka mengalami batuk yang persisten.

"Menghibur pasien bahwa batuk pasca-infeksi bersifat terbatas waktu dan bisa sembuh sendiri dapat mengurangi resep yang tidak perlu, termasuk antibiotik. Klinikus harus menyarankan pasien untuk menjadwalkan janji temu tindak lanjut untuk pemeriksaan lebih lanjut jika batuk mereka tidak sembuh dalam 8 minggu atau jika muncul gejala baru," tulis para peneliti.

Baca Juga: Hal Penting Soal Pemberian Obat Herbal Pada Anak Batuk Pilek

Para peneliti mengatakan batuk pasca-infeksi itu kondisi yang cukup umum yang memengaruhi sekitar sebelas hingga 25 persen orang dewasa setelah mengalami penyakit pernapasan.

Dikutip dari Medicak Daily melalui Antara, batuk pasca-infeksi atau batuk pasca-viral adalah batuk subakut yang berlangsung antara tiga hingga delapan minggu.

"Infeksi sebelumnya memicu reaksi peradangan, meningkatkan sensitivitas bronkial dan produksi lendir sambil mengurangi pembersihan lendir," kata para peneliti dari sebuah studi terbaru yang dipublikasikan dalam Canadian Medical Association Journal.

Batuk pun masuk klasifikasi pasca-infeksi jika pasien mengalami infeksi pernapasan sebelumnya dan tidak ada temuan lain yang mencemaskan dalam pemeriksaan fisik. Termasuk kondisi seperti asma, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), dan penyakit refluks gastroesofageal.

Baca Juga: Batuk Pilek Menyerang Tidak Selalu Harus Minum Obat, 5 Air Rebusan Ini Dapat Menjadi Alternatif

"Sebagian besar waktu batuk akan sembuh dengan sendirinya tanpa obat atau pengobatan apa pun, tetapi bisa berlangsung lebih lama dari yang Anda kira," kata seorang penulis studi dan dokter keluarga Dr. Kevin Liang.***

Editor: Maryam Purwoningrum

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler