Pentingnya Aktivitas Fisik Bagi Kesehatan, Termasuk Orang Berisiko Genetik Tinggi

- 8 Juni 2023, 13:27 WIB
Berkebun, aktivitas fisik untuk kesehatan mental
Berkebun, aktivitas fisik untuk kesehatan mental /Pixabay/jag2020

HARIAN BOGOR RAYA - Intensitas berat pada aktivitas fisik, seperti gerakan dimana Anda kehabisan napas. Seperti berlari, menari aerobik, bersepeda menanjak atau dengan kecepatan tinggi, dan berkebun yang berat atau menggali.

"Saya sangat senang bisa membagikan hasil penelitian kami kepada khalayak luas agar masyarakat tahu bahwa aktivitas fisik dapat meningkatkan kesehatan, terutama bagi orang-orang dengan risiko genetik tinggi," jelas penulis utama penelitian soal aktivitas fisik, Susan Luo.

"Jika Anda memiliki riwayat keluarga dengan diabetes tipe 2, atau bahkan jika tidak, hari ini adalah hari untuk mulai aktif secara fisik," sambungnya, masih soal aktivitas fisik.

Baca Juga: Peneliti Ungkap Hasil Evaluasi dan Aktivitas Listrik Otak Orang Sehat

Para peneliti menambahkan temuan ini menunjukkan tingkat aktivitas fisik yang lebih tinggi harus dipromosikan sebagai strategi utama pencegahan. Selain itu, ini adalah penelitian pertama yang menunjukkan risiko genetik diabetes tipe 2 dapat diatasi dengan olahraga.

Gaya hidup yang buruk dipercaya menjadi faktor utama penyebab seseorang menderita diabetes tipe 2. Bahkan kadar gula darah tinggi dapat menimbulkan berbagai masalah komplikasi kesehatan.

Namun, sebuah penelitian mengungkap kabar baik untuk mencegah diabetes tipe 2. Laporan yang diterbitkan dalam British Journal of Sports Medicine itu menyebut seseorang hanya perlu melakukan tiga aktivitas fisik sederhana.

Baca Juga: Peneliti Beberkan Harapan dari Tren Peningkatan Aktivitas Ekonomi Digital

Adapum aktivitas fisij sederhana yang disarankan penelitian tersebut untuk bisa mengurangi risiko gula darah tinggi hingga tiga perempatnya antara lain berkebun, menari, dan jalan cepat.

Tim peneliti menyebut mereka yang melakukan lebih dari satu jam olahraga ringan hingga berat dalam sehari memiliki risiko 74 persen lebih rendah terhadap kondisi tersebut. Terlebih, risiko penyakit gula darah bahkan menurun pada mereka yang secara genetik rentan.

Bahkan, kerentanan mereka turun lebih jauh dibandingkan dengan individu dengan risiko genetik rendah yang tidak aktif. Penulis senior Profesor Melody Ding dari Universitas Sydney mengatakan setiap individu tak dapat mengendalikan risiko genetik dan riwayat keluarga.

Baca Juga: Tips Dian Sastrowardoyo Gunakan Gawai Pantau Kualitas Tidur Hingga Aktivitas Olahraga Selama Puasa

"Tetapi temuan ini memberi kabar menjanjikan bahwa melalui gaya hidup aktif, seseorang dapat melawan sebagian besar risiko diabetes tipe 2 yang berlebihan," ungkap Profesor Ding seperti dilansir dari laman Express, melalui Antara.

Dengan mengamati 59.325 orang dewasa dari UK Biobank, tim peneliti Australia menindaklanjuti para partisipan, yang mengenakan akselerometer di pergelangan tangan untuk melacak aktivitas fisik, hingga tujuh tahun.

Temuan menunjukkan aktivitas sedang hingga berat sangat berpengaruh terhadap risiko diabetes tipe 2. Aktivitas fisik intensitas sedang digambarkan sebagai gerakan yang membuat Anda berkeringat dan sedikit terengah-engah seperti jalan cepat dan berkebun.**

 

Editor: Maryam Purwoningrum

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x