HARIAN BOGOR RAYA - Seorang profesor Dr Ryuta Kawashima, Dr Takeuchi memberikan usul agar uji klinis secara acak dilakukan dalam waktu dekat, terkait penelitian demensia. Hal itu guna memvalidasi lebih lanjut efek kognitif protektif dari pendidikan orang dewasa.
"Ini bisa berbentuk uji coba terkontrol di mana satu kelompok peserta didorong untuk berpartisipasi dalam kelas pendidikan orang dewasa, sementara yang lain didorong untuk berpartisipasi dalam intervensi kontrol dengan interaksi sosial yang setara, tetapi tanpa pendidikan," katanya, masih terkait penelitian demensia.
Sementara, demensia adalah sekumpulan gejala yang memengaruhi kemampuan fungsi kognitif otak dalam mengingat, berpikir, bertingkah laku, dan berbicara. Meskipun, demensia itu bukan penyakit sungguhan.
Baca Juga: Demensia Bisa Serang Orang Dewasa dan Orang Muda, Ketahui Tantangan Unik Penyitas Demensia
Dilansir dari laman Study Find melalui PMJ News, sebuah studi baru menemukan, orang dewasa tua yang mengikuti kelas pembelajaran dapat menurunkan risiko demensia.
Para ilmuwan di Institute of Development, Aging, and Cancer (IDAC) Tohoku University mengatakan, memilih untuk mengikuti kelas keterampilan, bahasa, atau hobi baru di usia paruh baya dapat membantu melindungi otak.
"Di sini kami menunjukkan bahwa orang yang mengikuti kelas pembelajaran apapun memiliki risiko lebih rendah terkena demensia lima tahun kemudian," ungkap penulis studi, Dr Hikaru Takeuchi.
Baca Juga: Waspada, WHO Sebut Sejumlah Faktor Bisa Tingkatkan Risiko Demensia
"Pendidikan orang dewasa juga dikaitkan dengan pelestarian penalaran nonverbal yang lebih baik dengan bertambahnya usia," sambungnya.