Ketahui Sebab Pasien Diabetes Boleh Puasa, Intip Juga Akibat Tidur Setelah Sahur

- 24 Maret 2024, 11:07 WIB
Ilustrasi kadar gula darah. Cara Menjaga Kadar Gula Darah Tanpa Obat-Obatan.
Ilustrasi kadar gula darah. Cara Menjaga Kadar Gula Darah Tanpa Obat-Obatan. /Pixabay/

HARIAN BOGOR RAYA - Bagi pasien diabetes boleh menjalankan ibadah puasa jika memiliki kadar gula darah dalam rentang yang terkontrol.

Kadar gula darah pasien diabetes sendiri harus terkontrol di bawah angka 5,7 persen. Demikian menurut literatur perhimpunan diabetes, kadar HbA1C. 

Jika angka kadar gula darah ini melebihi kadar yang ditentukan, maka risiko besar bisa saja terjadi gangguan ketika pasien diabetes melakukan ibadah puasa.

Baca Juga: Pentingnya Tahu Kadar Gula Darah, Ketahui Juga Saran Penting Bagi Orang Dengan Risiko Diabetes

Pasien diabetes seharusnya melakukan kontrol satu bulan sebelum puasa guna mengetahui sejauh mana kondisi pasien dengan gula darah tinggi dan aturan pemakaian obat yang mungkin berubah selama puasa.

“Satu bulan sebelumnya penyandang diabetes datang ke dokter untuk cek gula darah, untuk dilihat secara risiko aman atau tidak, kemudian pengaturan obat-obatan juga penting,” kata dokter spesialis penyakit dalam lulusan Universitas Indonesia, dr. Rudy Kurniawan

Masih kata dia, tidur sesaat setelah sahur memiliki pengaruh pada potensi peningkatan gula darah di dalam tubuh.

Baca Juga: Dokter Ungkap Manfaat Konsumsi Air Putih Cukup Setiap Hari dan Pantau Kadar Gula Darah

“Durasi dan waktu tidur berpengaruh. Jadi, paling ideal sebenarnya setelah makan jangan langsung tidur, minimal dua sampai empat jam setelah makan,” kata Pendiri Komunitas Sobat Diabet ini.

 

Tidur Setelah Sahur

Saat langsung tidur sebentar setelah sahur, bisa memiliki pengaruh terhadap kadar gula darah hingga sistem pencernaan yang menjadi tidak optimal.

Hal ini bisa menimbulkan permasalahan pencernaan seperti GERD dan masalah lambung lainnya.

Maka, saran setelah makan sahur adalah tidak langsung berbaring, akan tetapi melakukan aktivitas ringan atau duduk posisi tegak.

Baca Juga: Cegah Kriminalitas di Jalan Jelang Sahur, Anggota Babinsa Nanggewer Mekar Ajak Warga Jaga Kamtibmas

“Selain masalah gula, nanti muncul penyakit yang lain. Jadi, mungkin setelah makan atau setelah sahur bisa aktivitas dulu yang ringan habis itu lanjutkan tidur,” kata Rudy.

Sementara, saat menyantap santapan berbuka puasa untuk pasien diabetes pun harus dikontrol agar kadar gula darah tidak melonjak.

Makan dengan porsi seimbang antara karbohidrat, protein dan serat sesuai anjuran pemerintah dan WHO, kurangi gula, garam dan lemak dan berbuka puasa dengan kurma sebanyak 3 atau 5 butir saja.

 Baca Juga: Makanan dan Minuman yang Penting Dikonsumsi Saat Sahur dan Berbuka Puasa

Kurma adalah makanan dengan kandungan indeks glikemik yang sedang hingga rendah. Kurma tidak membuat gula darah naik signifikan yang bisa menimbulkan gejala.

“Gula darah lebih itu bisa pusing, kadang merasa kayak orang haus, sering buang air kecil. Itu tanda berlebihan gula darah, sebaliknya kalau terlalu rendah seperti debar-debar, keringat dingin, itu juga bisa muncul,” ucap Rudy.***

Editor: Maryam Purwoningrum

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah