Demi Tingkatkan Kualitas Tidur, Simak Saran Penting dari Dokter

- 25 Maret 2024, 13:39 WIB
Ilustrasi tidur siang.
Ilustrasi tidur siang. /Freepik

 

HARIAN BOGOR RAYA - Tidur itu ditentukan oleh kualitas tidur yang baik dan jumlah waktu tidur itu sendiri. "Jadi yang dibutuhkan untuk istirahat tidur ini adalah bukan seolah-olah jumlah jam, tapi dibutuhkan kualitasnya juga, bagus nggak tidurnya?" kata Dokter Spesialis Neurologi dari Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RSPON) Mahar Mardjono Jakarta, dr Asnelia Devicaesaria.

Anjuran kepada masyarakat demi tingkatkan kualitas tidur, agar menghindari olahraga berat pada malam hari. Lalu menghindari kafein pada sore dan malam hari Bahkan tidak menggunakan alat elektronik seperti telepon selular sebelum tidur, agar proses tidur menjadi lebih mudah.

Jelasnya, tidur yang baik hanya memerlukan waktu awal selama lima hingga lima belas menit. "Prosesnya, atau mulai awalnya saja kita sekitar 5-15 menit. Jadi kalau bapak/ibu yang mulai tidurnya lebih dari 15 menit sampai 30 menit-an mungkin, nah ini mungkin ada kelainan pada tidurnya," katanya, dilansir dari Antara.

Baca Juga: Ketahui Sebab Pasien Diabetes Boleh Puasa, Intip Juga Akibat Tidur Setelah Sahur

Kelainan atau gangguan tidur, ujarnya, bisa mengganggu irama sirkardian atau jam biologis pada tubuh, di mana tubuh memiliki jadwal dalam memproduksi hormon-hormon tertentu, pada waktu tertentu.

Ia menyebutkan, gangguan tidur dapat menyebabkan sejumlah risiko seperti obesitas, tekanan darah tinggi, dan diabetes. Sedangkan tidur yang baik justru dapat mencegah dari berbagai penyakit tersebut.

"Karena sebetulnya, -tidur yang baik- meningkatkan konsentrasi. Aktivitas kita jadi lebih baik, badan kita fit, mood kita juga baik. Kalau mood baik, kita tidak gampang emosional dan semuanya bisa lebih terkontrol," katanya.

Baca Juga: Tidur Malam dan Pengaruh Perilaku Seseorang Sejak Pagi Hari

Karena itu, Asnelia menyarankan masyarakat untuk tidur sesuai dengan waktu yang disarankan oleh ahli kepada setiap orang, untuk masing-masing usia.

Ia menjelaskan, kebutuhan tidur pada bayi berusia 18 bulan umumnya membutuhkan tidur 12-14 jam setiap hari, balita usia 3-6 tahun dengan 11-13 jam, anak usia 6-12 tahun dengan 10 jam, remaja usia 12-18 tahun dengan 8-9 jam, dewasa usia 18-40 tahun dengan 7-8 jam setiap hari, dan lansia dengan 7 jam per hari. Demikian juga pada lansia berusia 60 tahun ke atas, dengan kebutuhan tidur cukup 6 jam per hari.
Baca Juga: Ketahui Sebab Pasien Diabetes Boleh Puasa, Intip Juga Akibat Tidur Setelah Sahur

itu ditentukan oleh kualitas tidur yang baik dan jumlah waktu tidur itu sendiri. "Jadi yang dibutuhkan untuk istirahat tidur ini adalah bukan seolah-olah jumlah jam, tapi dibutuhkan kualitasnya juga, bagus nggak tidurnya?" kata Dokter Spesialis Neurologi dari Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RSPON) Mahar Mardjono Jakarta, dr Asnelia Devicaesaria.

 Baca Juga: Dokter Ungkap Hal Penting Soal Tidur Selama Jalankan Ibadah Puasa

Anjuran kepada masyarakat demi tingkatkan kualitas tidur, agar menghindari olahraga berat pada malam hari. Lalu menghindari kafein pada sore dan malam hari Bahkan tidak menggunakan alat elektronik seperti telepon selular sebelum tidur, agar proses tidur menjadi lebih mudah.

Jelasnya, tidur yang baik hanya memerlukan waktu awal selama lima hingga lima belas menit. "Prosesnya, atau mulai awalnya saja kita sekitar 5-15 menit. Jadi kalau bapak/ibu yang mulai tidurnya lebih dari 15 menit sampai 30 menit-an mungkin, nah ini mungkin ada kelainan pada tidurnya," katanya, dilansir dari Antara 

Halaman:

Editor: Maryam Purwoningrum

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x