Meskipun musik dengan unsur AI dapat ikut serta dalam nominasi, Harvey menegaskan hanya kreator manusia yang bekerja dengan kreativitas dalam membuat karya yang berhak mendapatkan penghargaan Grammy Awards.
Pemanfaatan teknologi AI pada pembuatan musik menimbulkan reaksi pro dan kontra dari beberapa musisi kenamaan global.
Baca Juga: Presiden Jokowi Sebut Massifnya Berita Media Sosial dan Media Digital dengan Redaksi dan AI
Reaksi kontra muncul dari rapper Ice Cube yang baru-baru ini mengancam akan menuntut para kreator AI yang menggunakan karyanya tanpa izin.
Dalam sebuah wawancara dengan Full Send Podcast, rapper dengan nama asli O'Shea Jackson itu menanggapi tren penggunaan AI yang dapat membuat suara seorang musisi populer menyanyikan "cover" dari lagu populer lainnya.
"Saya tidak ingin mendengar lagu Drake (nama rapper) yang dibuat AI," kata Ice Cube. "Ya, saya tidak mau mendengar itu. Dia (Drake) seharusnya menuntut siapapun yang membuatnya," tambahnya.
Baca Juga: Penekanan Seniman Soal Kehadiran Teknologi dan Kemampuan Manusia
Ketika ditanya mengenai apa yang akan dilakukan Ice Cube jika seseorang membuat musik AI menggunakan suaranya, rapper tersebut mengaku tak segan-segan akan menuntut pelakunya.
"Saya akan menuntut siapapun yang membuatnya (musik AI dengan suara Ice Cube) dan orang-orang serta platform yang memainkannya," kata Ice Cube.***