Network
HARIAN BOGOR RAYA - Puasa diyakini bisa mengurangi ukuran perut, menghilangkan polutan dari tubuh, dan memiliki pengaruh menguntungkan bagi kesehatan.
Melakukan puasa selama sebulan penuh di bulan Ramadan membuat nafsu makan berkurang dan ukuran perut pun berkurang.
Dampak dari puasa Ramadan, nafsu makan tetap rendah hingga setelah Ramadan dan obesitas berkurang.
Baca Juga: Hanya Sebab Tertentu Bagi Pasien Diabetes Tidak Disarankan Puasa
Selama Ramadan, racun dalam lemak tubuh keluar dari tubuh, dan berdampak positif bagi kesehatan.
Sepanjang Ramadan, perubahan semacam itu terjadi pada tubuh dan tubuh mendapat lebih banyak energi meski dengan sedikit makanan. Proses ini berlanjut bahkan setelah Ramadan.
Demikian penjelasan President of the General Cadre Doctors Association (GCDA), Punjab, dr Masood Shaikh.
Perlu diketahui, sejumlah pakar dan ahli kesehatan mengungkap puasa sebulan penuh yang dilakukan umat Islam tak hanya memberikan manfaat secara spiritual. Ibadah wajib di bulan Ramadan ternyata bermanfaat secara fisik dan mental.
President of the General Cadre Doctors Association (GCDA), Punjab, dr Masood Shaikh mengatakan ketika seseorang berpuasa, jumlah sel otak meningkat dan kinerja kognitif meningkat.
"Penurunan kadar kortisol selama Ramadan mengurangi ketegangan dan tekanan psikologis," ujar dr Masood Shaikh seperti dikutip melalui PMJ News dari laman dailytimes.com.pk, Sabtu (25/3/2023).
Baca Juga: Apakah Sikat Gigi dan Kumur-kumur Membatalkan Puasa? Berikut Kata Ulama
Masood menyebut 61,7 persen umat Islam tinggal di kawasan Asia-Pasifik, yang menghadapi ancaman diabetes dan obesitas. Menurut dia, puasa mengurangi kemungkinan obesitas, penyakit jantung, dan stroke.***
