Penelitian Terbaru Ungkap Dampak Kurang Tidur dalam Jangka Panjang

- 18 September 2023, 07:36 WIB
Ilustrasi kurang tidur biasa akibatkan diabetes.
Ilustrasi kurang tidur biasa akibatkan diabetes. /Warta Sidoarjo/

HARIAN BOGOR RAYA - Dr Shobha menyebut, dari kondisi neurologis yang sudah ada, membuat migrain dan epilepsi memburuk. Jika kurang tidur dalam jangka panjang, bisa menimbulkan konsekuensi fisik.

"Orang tersebut akan rentan terhadap penyakit radang neurologis dan sistemik yang kronis. Hal ini dapat menyebabkan penyakit kronis lainnya seperti hipertensi, diabetes melitus, dan dislipidemia," tuturnya.

"Pola tidur yang berubah membuat kecanduan dan penyalahgunaan zat. Semua ini membuat seseorang lebih rentan penyakit jantung dan stroke," terang Shobha.

Baca Juga: Deretan Trik Dapatkan Tidur Sehat Meski Anda Sangat Sibuk Bekerja

Demiiiajn pengamatan para ahli saraf, selamaù ltidur nyenyak, otak melakukan fungsi-fungsi penting seperti membersihkan produk limbah dan protein berbahaya yang terakumulasi sepanjang hari. Tanpa tidur yan lmug cukup, proses pembersihan ini akan terganggu.

"Kurang tidur dapat menyebabkan penyakit neurodegeneratif seperti demensia dan penyakit Parkinson. Singkatnya, kurang tidur dapat berdampak pada plastisitas neuron dan membuka jalan menuju berbagai penyakit neurologis dan sistemik,” tukas Shobha.

Hal itu diterbitkan dalam studi terbaru dalam American Chemical Society's Journal of Proteome Research. Pihaknya mencatat kurang tidur bisa mengurangi tingkat protein pelindung otak yang menyebabkan kematian saraf.

Baca Juga: Peneliti Ungkap Hubungan Tidur Nyenyak dan Risiko Kematian Dini

Studi ini melibatkan tikus sebagai subjek uji ini mengevaluasi seberapa baik tikus menavigasi labirin sederhana dan belajar mengenali objek baru setelah kurang tidur selama dua hari.

Halaman:

Editor: Maryam Purwoningrum

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x