Peneliti Beberkan Pilihan Santap Camilan yang Tidak Berbahaya

- 21 September 2023, 08:46 WIB
Ilustrasi camilan diet.
Ilustrasi camilan diet. /Pixabay/Explorerbob/

HARIAN BOGOR RAYA - Para peneliti menyebut, menyantap camilan tidak berbahaya. Jika mengonsumsi pilihan makanan tinggi lemak dan gula, efek positif dari makanan sehat hilang.

Sementara, orang-orang dalam studi terkait makanan ringan yang memakan camilan setelah jam 21.00 cenderung memilih makanan yang tinggi lemak dan tinggi gula. Makanan tinggi energi dikaitkan dengan indikator darah yang lebih buruk jika dibandingkan dengan makanan ringan yang dikonsumsi pada waktu lain.

Peneliti menyebut, mengganti makanan manis, makanan olahan dan minuman manis dengan makanan ringan bergizi seperti buah dan sayuran segar utuh, kacang-kacangan dan biji-bijian, bisa meningkatkan kesehatan kardiometabolik dan kontrol glikemik.

Baca Juga: Simak Perbedaan Cireng dan Cimol: Dua Camilan Favorit dari Indonesia

"Memastikan kita mengonsumsi makanan seimbang yang terdiri dari buah, sayuran, protein, dan kacang-kacangan adalah cara terbaik untuk meningkatkan kesehatan,” kata penulis studi Dr. Kate Bermingham.

Sementara, makanan ringan tak selalu berbahaya untuk kesehatan karena bergantung kepada pilihan makanan untuk dikunyah di antara waktu makan serta waktu menyantapnya.

Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam European Journal of Nutrition seperti disiarkan Medical Daily, Rabu (20/9), menemukan bahwa menyantap camilan yang tidak sehat dapat meningkatkan risiko stroke dan penyakit kardiovaskular. Peneliti dari School of Life Course and Population Sciences dan ZOE, sebuah program nutrisi yang dipersonalisasi di London, menunjukkan menyantap makanan ringan setelah jam 21.00 berhubungan dengan indikator darah yang terkait kesehatan yang buruk.

Baca Juga: Pakar Ingatkan Pemudik Soal Camilan Saat Perjalanan

Untuk sampai pada temuan itu, tim peneliti mengevaluasi kebiasaan mengudap 854 orang dan menemukan sekitar 95 persen partisipan mempunyai kebiasaan memakan camilan. Lalu, sebanyak 47 persen di antaranya makan dua kali sehari dan 29 persen makan lebih dari dua kali sehari.

Halaman:

Editor: Maryam Purwoningrum

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x