Studi Ungkap Hasil Penelitian Bagi Pengguna Vape

- 13 April 2024, 17:42 WIB
Ilustrasi - Vape meningkatkan risiko gagal jantung.
Ilustrasi - Vape meningkatkan risiko gagal jantung. /pixabay.com/

HARIAN BOGOR RAYA - Sebuah studi bisa cukup mengkhawatirkan pengguna vape lantaran penggunaan vape secara teratur, meski vape sudah dianggap alternatif yang lebih aman daripada rokok konvensional, tetap saja memiliki risiko kesehatan yang perlu dipertimbangkan. 

Penggunaan vape yang rutin bisa meningkatkan risiko gagal jantung dengan jenis gagal jantung dengan fraksi ejeksi terjaga atau HFpEF, yakni kondisi ketika otot jantung menjadi kaku dan tidak bisa terisi dengan darah secara optimal di sela-sela kontraksi.

Penggunaan vape atau rokok elektrik tampak tidak meningkatkan risiko gagal jantung jenis lainnya, yaitu gagal jantung dengan fraksi ejeksi menurun (HFrEF). HFrEF sendiri itu kondisi ketika otot jantung melemah dan bilik kiri jantung tidak bisa memompa darah dengan optimal ketika kontraksi.

Baca Juga: Hati-hati Bahaya Menghisap Vape

"Temuan (terbaru yang) signifikan ini semakin menambah bukti bahwa kebiasaan menghisap vape memiliki dampak jangka panjang berbahaya bagi jantung dan pembuluh darah," jelas associate medical director dari British Heart Foundation, James Leiper.

Sebuah studi terbaru semakin memperkuat bukti bahwa vape bukan alternatif pengganti rokok. Penelitian ini bahkan mengungkap penggunaan vape atau rokok elektrik bisa meningkatkan risiko gagal jantung.

"Semakin banyak studi yang menemukan hubungan antara rokok elektrik dengan efek berbahaya," ujar Ketua Tim Peneliti dari MedStar Health, Dr Yakubu Bene-Alhasan seperti dilansir Mail Online melalui PMJ News.

Baca Juga: Peneliti Ungkap Hal Penting Hasil Temuan Soal Menghisap Vape

"Serta menunjukkan bahwa (rokok elektrik) mungkin tidak seaman yang kita kira sebelumnya," sambungnya.

Halaman:

Editor: Maryam Purwoningrum

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x