Network
HARIAN BOGOR RAYA - Temuan penelitian soal gaya hidup sehat, itu di antara ketujuh faktor di dalamnya, tidur sepanjang tujuh hingga sembilan jam setiap malam punya dampak paling signifikan, menurunkan risiko depresi sebesar 22 persen.
Perilaku itu diikuti perilaku tidak merokok, menurunkan risiko depresi sekira 20 persen. Kemudian, menjalin hubungan sosial dengan frekuensi tinggi mengurangi risiko depresi sekira 18 persen, melakukan kegiatan fisik secara teratur mengurangi risiko sekira 14 persen, membatasi perilaku malas bergerak di tingkat rendah hingga sedang mengurangi risiko sekira 13 persen, mengonsumsi alkohol dalam jumlah sedang mengurangi risiko sekira 11 persen, dan menerapkan pola makan yang sehat mengurangi risiko sebesar enam persen.
Penelitian ini menyebut, struktur otak serta mekanisme interaksi metabolisme dan imunologi (immunometabolic mechanism) dan mekanisme genetik kemungkinan dapat menjelaskan hubungan antara gaya hidup dan depresi.
Baca Juga: Begini Cara Memilih Sayur Segar dan Sehat untuk Gaya Hidup Sehat
"Secara keseluruhan, temuan kami mengindikasikan bahwa penerapan gaya hidup sehat dapat membantu pencegahan depresi," menurut studi itu.
Sementara, menjalani gaya hidup sehat telah lama dikaitkan dengan kesehatan fisik. Penelitian terbaru menegaskan, hal ini berlaku untuk kesehatan mental.
Tujuh faktor gaya hidup sehat mencakup konsumsi alkohol dalam jumlah sedang, pola makan yang sehat, kegiatan fisik yang teratur, tidur yang cukup, perilaku tidak merokok, pembatasan perilaku malas bergerak, dan koneksi sosial dengan frekuensi tinggi, dikaitkan dengan risiko depresi yang lebih rendah, menurut temuan penelitian yang dipublikasikan baru-baru ini dalam jurnal Nature Mental Health.
Baca Juga: Gaya Hidup Sehat Ala Minati Atmanegara dan Kadar Zat Gizi Seimbang
Penelitian itu dilakukan bersama dalam sebuah tim peneliti internasional dari berbagai institusi, termasuk Universitas Fudan di China dan Universitas Cambridge di Inggris.
