Arini kemudian membagikan sejumlah kiat-kiat yang dapat masyarakat ikuti dengan mudah agar kedua kondisi kulit itu tidak terjadi atau tidak semakin parah.
Langkah pertama, Arini menganjurkan agar masyarakat menggunakan tabir surya secara teratur. Dengan UVA dan UVB yang memadai harus digunakan setiap hari, bahkan saat cuaca mendung atau hujan, sebab paparan sinar UV masih dapat terjadi di bawah awan dan dapat menyebabkan kerusakan kulit.
Baca Juga: Penting Anda Pahami! Jaga Kesehatan Kulit Untuk Dapat Hasil Terbaik
Proteksi pada kulit juga bisa semakin diperketat dengan memakai pakaian pelindung yang menutupi sebagian besar bagian tubuh. Pilihlah pakaian yang berbahan ringan dan longgar untuk melindungi diri tanpa membuat kulit merasa terlalu panas.
Pada bagian wajah, kepala dan leher yang paling rentan terkena paparan sinar matahari, ada baiknya dilindungi dengan topi dengan tepi yang lebar atau kacamata hitam yang dapat melindungi area kulit di sekitar mata.
“Hindari paparan langsung matahari pada jam-jam terik. Jika memungkinkan, cari tempat teduh atau gunakan payung saat berada di luar ruangan,” katanya.
Baca Juga: Wulan Guritno Akui Soal Kesehatan Kulit Tubuh, Hingga Olahraga
Dokter spesialis kulit dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI) menyatakan bahwa timbulnya jerawat hingga bibir menjadi kering menjadi permasalahan yang sering terjadi pada kulit saat menjalankan ibadah puasa di tengah cuaca ekstrem.
“Kita dapat mengatasi dampak buruk perubahan cuaca terhadap kulit kita. Dengan menjaga barrier kulit, melindungi kulit dari sinar matahari, dan menggunakan produk perawatan yang tepat, kita dapat membantu kulit kita tetap sehat dan terawat meskipun di tengah perubahan cuaca yang ekstrem,” katanya, dilansir dari Antara.***