Temuan Penting Soal Orang Kurang Tidur Lebih Rentan Buta di Kemudian Hari

15 Mei 2023, 11:38 WIB
Ilustrasi kurang tidur /Victoria Borodinova/Pixabay.com

HARIAN BOGOR RAYA -Ada temuan tentang orang yang kurang tidur lebih rentan buta di kemudian hari.
Temuan tentang orang kurang tidur ini menggarisbawahi perlunya intervensi tidur untuk individu yang berisiko tinggi glaukoma serta skrining oftalmologis potensial di antara individu yang memiliki masalah tidur kronis guna pencegahan glaukoma.

Pasca penelitian tentang orang kurang tidur rentan buta, makalah BMJ muncul dan menunjukkan mereka yang berjuang untuk tidur memiliki peningkatan risiko tekanan darah tinggi.

Anda lebih berisiko terkena stroke mematikan dari orang kurang tidur, gagal jantung, dan penyakit arteri jika memiliki kondisi itu kurang tidur.

Baca Juga: Perlu Tahu, Profesor Ungkap Sebab Tidur Siang Terlalu Lama

Sementara, para ahli di LloydsPharmacy menemukan hampir setengah dari orang Inggris berjuang untuk tidur, setidaknya tiga malam dalam sepekan, dengan satu dari 10 orang kesulitan tidur setiap malam.

Sekitar 5,5 juta orang mengalami hipertensi yang tidak terdiagnosis. Data dari LloydsPharmacy muncul setelah sebuah studi terpisah menemukan bahwa tidak cukup tidur setiap malam dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit mematikan.

Sebuah penelitian yang dipimpin oleh tim di Beijing, Cina mengemukakan orang yang menderita kurang tidur mungkin lebih rentan untuk menjadi buta di kemudian hari.

Baca Juga: Saran Ahli Agar Bisa Tidur Nyenyak Seperti yang Diidam-idamkan

Hal ini juga beresiko bagi orang yang tidur mendengkur, insomnia, serta tidur terlalu sedikit atau terlalu banyak di malam hari. Para ilmuwan mengatakan kondisi ini telah dikaitkan dengan risiko glaukoma yang lebih tinggi.

"Jika tidak diobati, jika dapat menyebabkan kehilangan penglihatan," ungkap National Health Service (NHS) seperti dikutip dari laman The Sun, Senin (15/5/2023).

Menurut petugas medis, mereka yang berisiko tinggi terkena penyakit ini antara lain orang lanjut usia yang berumur 70 dan 80-an. Mereka harus mendapatkan intervensi tidur.

Baca Juga: Stop Buka Ponsel Saat Bangun Tidur, Kenali Dampak Buruknya dan Pelajari Cara Mengatasinya

Para ahli melihat data dari 400 ribu orang yang mengambil bagian dalam studi Biobank Inggris. Mereka fokus pada peserta yang berusia 40 hingga 69 tahun yang dipantau antara 2006 hingga 2010.

Para peserta ini kemudian dikunjungi kembali pada Maret 2021 untuk melihat apakah mereka menderita glaukoma atau tidak. Informasi tentang tidur mereka juga dikumpulkan dan selama 11 tahun, di mana 8.690 kasus glaukoma diidentifikasi.

Paramedis menemukan orang yang mendengkur dan mengantuk di siang hari membawa 11 persen peningkatan risiko glaukoma. Sementara itu, insomnia dan durasi tidur pendek atau panjang dikaitkan dengan 13 persen peningkatan risiko.

Baca Juga: Peneliti Beberkan Hubungan Kuat Antara Konsumsi Nutrisi dan Waktu Tidur

"Mendengkur, kantuk di siang hari, insomnia, dan durasi tidur pendek atau panjang, secara individu atau bersama-sama, semuanya terkait dengan risiko glaukoma," tulis penulis studi tersebut.***

Editor: Maryam Purwoningrum

Sumber: PMJ News

Tags

Terkini

Terpopuler